Refrensi Buku Hikayat Iblis
18.39
Tambah Komentar
MUSUH YANG NYATA
Judul Buku: Hikayat Iblis
Penulis : Muhammad ‘Abduh al-Maghawiri
Penerbit: Cahaya Hikmah
Tahun Terbit: 2004
Kota Terbit: Yogyakarta
Jumlah Halaman : xii + 116 halaman
Sering kita dengar kata Iblis dan setan dalam kehidupan sehari-hari. Iblis adalah seorang jin yang dimurkai Allah karena hanya Dia satu-satunya makhluk Allah yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam a.s sebagai tanda penghormatan saat Nabi Adam selesai diciptakan. Sedangkan setan adalah sebutan bagi setiap pembangkang yang durhaka baik itu manusia, jin hingga binatang. Jadi, dari pengertian tersebut dapat kita artikan bahwa Iblis adalah setan, karena ia telah membangkang dan durhaka kepada Allah SWT. Sedangkan setan bukanlah Iblis, karena Iblis hanya sebutan bagi jin tertentu yang bernama Azazil. Pada setiap orang terdapat setan yang mengikutinya, akan tetapi pada setiap orang tidak ada Iblis. Hal ini disebutkan dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim. Bahwa Aisyah, istri Nabi Muhammad mengatakan: “Rasulullah keluar pada suatu malam dari sisinya. Aisyah berkata: “aku lalu berlari mengejar beliau hingga mendapatkannya.”melihat apa yang aku lakukan, beliau berkata: “Ada apa denganmu wahai Aisyah apakah engkau cemburu?” Aisyah berkata: “Bagaimana orang sepertiku tidak cemburu terhadap orang sepertimu”. Beliau kemudian berkata: “atau setan telah datang kepadamu?” Aisyah berkata: “Ya...Rasulullah, apakah padaku ada setan? Beliau berkata: “Ya”. Aisyah berkata lagi: “Apakah ia juga ada pada setiap orang? Nabi berkata: “Ya”. Aisyah berkata: “Apakah padamu juga ya Rasulullah? Rasul berkata: “Ya, hanya saja Tuhanku Azza za jalla menolongku untuk menaklukkannya hingga ia memeluk Islam”. Jadi, dari hadis tersebut jelas terbukti kebenarannya bahwa setiap orang pasti diikuti oleh setan. Lalu apa tujuan setan mengikuti kita. Tujuan setan mengikuti kita adalah, untuk menjerumuskan kita ke dalam perbuatan yang dibenci Allah. Seperti, musyrik, zina, takabur, tamak dan masih banyak lagi sifat atau perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah.
Iblis memiliki sifat yang sangat buruk, diantara lain sombong, penuh tipu daya dan takjub akan diri sendiri. Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 34. Dan tugas Iblis telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya dalam surah al-A’raf ayat 14-18. Para Ulama sepakat bahwa dalam surah tersebut tugas Iblis menggoda dan menyesatkan anak, cucu Adam, untuk menuju jalan kesesatan dan mendorong keada neraka Hawiyah. Pada halnya manusia, Iblis juga belajar disuatu madrasah atau lembaga pendidikan besar hanya untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Prinsip Iblis dalam menggoda dan menyesatkan manusia adalah “jangan pernah putus asa” dan “Masuklah jalan mana saja dan jangan biarkan satu jalanpun tidak dilalui”. Maksudnya, Iblis tidak boleh berputus asa dalam menjalankan tugasnnya, sekalipun yang ia goda adalah orang-orang yang alim dan sholeh. Dan maksud prinsip setan yang kedua adalah, dalam menyesatkan manusia setan masuk dari jalan muka, belakang, samping kanan, samping kiri, atas dan bawah.
Saat kita berbuat dosa, pasti kita akan merasa bersalah dan langsung memohon ampun kepada Allah swt. Walaupun dosa yang diperbuat sekecil biji sawi. Namun saat kita berbuat dosa sekecil apapun, lagi-lagi setan menggoda kita dengan membuat manusia menganggap ringan dosa. Misalnya dalam perbuatan zina adalah melalui pandangan. Ia membisikkan kepada bani Adam bahwa pandanagan bukanlah masalah yang besar dan berbahaya. Pandangan tidak akan memengaruhi ibadah saat kita memandang lawan jenis yang menyeluruh dan bebas. Inilah yang dibisikkan Iblis kepada bani Adam. Mereka menganggap remeh tentang pandangan, pandangan akan menimbulkan pikiran dan pikiran akan menimbulkan syahwat, kemudian syahwat akan menimbulkan keinginan. Dan keinginan akan menjadi tekd yang kuat untuk melaksanankan zina. Naudzu billah mindzalik.
Lalu bagaimana cara kita memutus jalan Iblis dalam menganggap remeh dosa. Iblis tidak akan membuatmu menganggap remeh dosa kecuali apabila kamu sedang sendirian. Ia menyertaimu untuk membuat remeh dosa dan menjerumuskanmu kepada perbuatan yang terlarang. Sedangkan apabila kita bersama orang-orang yang shaleh, orang-orang mengajak kita beramal baik, pasti Iblis tidak akan bisa mengarahkanmu ke tahapan berbuat maksiat. Oleh sebab itu seseorang harus konsisten dengan imannya jika ingin agar agamanya menjadi baik, maka hendaklah ia bersama jama’ah, karena akan mengusir setan dan membuat mengingat Allah.
Jadi dari itu, mulai sekarang kita harus mendekatkan diri kepada Allah swt dan memohon perlindungannya. Agar kita terhindar dari godaan Iblis dan setan yang terkutuk. Cara kita mendekatkan diri kepada Allah swt sangat banyak sekali diantaranya adalah membaca al-Qur’an, memperbanyak membaca sholawat, melaksanakan sholat 5 waktu dengan khusyu’, dll. Namun semakin tebal iman kita maka semakin kuat pula Iblis menggoda kita, karena seperti yang telah dijelaskan, Iblis berprinsip “jangan mudah putus asa”sekalipun orang yang ia goda adalah hamba Allah yang sholeh dan alim.
Menurut saya, buku ini sangat memberikan banyak informasi tentang cerita Iblis, mulai dari pembagian tugas Iblis beserta nama Iblisnya, tujuan ia menggoda manusia,dan cara kita menghindari perbuatan-perbuatan yang keji. Kertasnya yang berwarna putih menjadikan pembaca mudah membaca dan sampul buku yang menarik. Sayangnya buku ini terdapat banyak kesalahan pengetikan, misalnya: pada halaman iv paragraf ke 2 kalimat no 4, penulisan yang seharusnya terkutuk menjadi terkutuk dan mada halaman 42 paragraf ke 2 kalimat pertama, penulisan yang seharusnya masjid menjadi masjib.
Ulfa Nur Khasanah
IX-J/ 39

Belum ada Komentar untuk "Refrensi Buku Hikayat Iblis"
Posting Komentar