Contoh Makalah Qashash Al Qur'an 2

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kandungan Al-Qur’an disamping berisi ajaran-ajaran yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam hubungannya dengan pencipta, hubungannya dengan manusia, bahkan terhadap makhluk-makhluk lain ciptaan Allah, yang berwujud akidah, ibadah, dan akhlak, juga berisi kisah-kisah yang dapat dijadikan peringatan dan I’tibar bagi manusia.
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.melalui perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik akidah, ibadah, etika, mu’amallah, dan sebagainya.Begitu juga dalam Qashash Al-Qur’an, Allah telah memberikan pada kita hiburan, ketabahan, keteguhan hati, dan kesabaran untuk tetap melalkukan usaha dan perjuangan.
Kisah-kisah Al-Qur’an dalam tema-temanya, dalam cara penyampaiannya, dan dalam alur kejadiannya tunduk dengan maksud tujuan keagamaan. Kisah-kisah yang terjadi pada masa lalu melalui Al-Qur’an sampai kepada kita terkadang dalam bentuk yang menarik perhatian, seperti kisah para Nabi dan Rasul, Orang-orang shaleh, juga pendurhaka-pendurhaka. Demikian juga terdapat gambaran peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang di dunia ini serta pemandangan dan panorama hari kiamat. Gambaran yang kontras antara kenikmatan dan penderitaan, sehingga seakan-akan menyatakan alur pikiran dengan kenyataan dan menyentuh rasa indrawi yang paling dalam.Pesona bahasa itu kembali mengisi pemikiran dengan daya imajinasi yang krisis, kreatif dan dinamis.

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Qashash Al-Qur’an ?
2.Ada berapa macam Qashash Al-Qur’an ?
3.Apa tujuan Qashash Al-Qur’an ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Qashash Al-Qur’an
Secara etimologi, Qashash berarti berita, kisah, perkara, dan keadaan.  Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ali Imran: 62, yang berarti Sesungguhnya ini adalah kisah-kisah yang benar. Secara terminology, qashash Al-Qur’an berarti kisah-kisah dalam Al-qur’an yang menceritakan keadaan umat-umat terdahulu dan Nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Sedangkan dalam KBBI, kisah  diartikan sebagai cerita atau kejadian (riwayat dan sebagainya) dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Manna’ Al-Qathan, bahwa Qashash Al-Qur’an adalah pemberitahuan Al-Qur’an tentang hal ikhwal umat yang telah lalu, nubuwat yang terdahulu, dan peristiwa-perisiwa yang telah terjadi.Berdasarkan pengertian diatas, kisah yang dimuat di dalam Al-qur’an benar-benar terjadi, tidak ada cerita fiksi, khayal, apalagi dongeng.

B.Jenis-jenis Qashash Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, Allah membagi bermacam-macam kisah, baik kisah tentang Nabi dan Para Pengikutnya, Malaikat-malaikat, dan adapula yang menggambarkan tentang kisah masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Qashash Al-Qur’an dibagi menjadi 2 tinjauan, yaitu:
1.Ditinjau Dari Segi Waktu
Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam Al-Qur’an, maka qashash Al-Qur’an dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

a.Kisah Hal-hal Ghaib Masa Lalu (Al-Qashashul Al-Madhiyah)
Kisah yang menceritakan kejadian ghaib yang tidak bisa di tangkap oleh panca indera, yang terjadi pada masa lampau. 
Contoh:kisah-kisah Nabi Nuh as. Nabi Musa as.Dan kisah Maryam.
Kisah tersebut juga diterangkan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran: 44, yang berarti Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad), Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
b.Kisah Hal-hal Ghaib Pada Masa Kini (Al-Qashashul Ghuyub Al-Hadhirah)
Kisah yang menerangkan hal-hal ghaib pada masa kini, meski sudah ada sejak dulu dan masih akan tetap ada. 
Contoh:kisah yang membahas dan menerangkan tentang para malaikat, tentang Allah Swt. dan segala sifat-sifat-Nya, jin, setan, siksaan neraka, kenikmatan surge, dan sebagainya.
Misalnya, kisah dari Al-Qur’an surat An-Naziat: 1-9, yang berarti, 1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, 2. Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut, 3.Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, 4.Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, 5.Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia), 6.(sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, 7. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua, 8.Hati manusia pada waktu itu sangat takut, 9.Pandangannya tunduk.


c.Kisah Hal-hal Ghaib Pada Masa Yang Akan Datang (Al-Qashashul Ghuyub Al-Mustaqbillah)
Kisah yang menceritakan tentang masa yang akan datang yang belum terjadi pada waktu turunnya Al-Qur’an, kemudian peristiwa tersebut benar terjadi. Oleh karena itu, pada sekarang ini, berarti peristiwa yang dikisahkan itu telah terjadi. 
Contoh:kemenangan bangsa Romawi atas Persia, yang diterangkan pada surat Ar-Rum: 1-4, yang berarti, Alif Laam Miim. Telah dikatakan bangsa Romawi (oleh bangsa Persia). Di negeri yang terdekat dan mereka (bangsa Romawi) sudah dikalahkan itu, akan menang. Dalam beberapa tahun (lagi).Bagi Allah lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. Dan seperti mimpi Nabi bahwa beliau akan dapat masuk Masjidil Haram bersama para sahabat dalam keadaan sebagian mereka bercukur rambut.
2.Ditinjau Dari Segi Materi
Juka ditinjau dari segi materi yang diceritakan, maka kisah dalam Al-Qur’an itu menjadi 3 macam, antara lain:
a.Kisah para Nabi, mukjizat mereka, fase-fase dakwah mereka, dan penentang serta pengikut mereka. 
Contoh:seperti kisah Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Isa as, Nabi Muhammad Saw. dan lain-lain.
b.Kisah orang yang belum tentu Nabi dan kelompok manusia tertentu.
Contoh:kisah Luqmanul Hakim, Qarun, Thaluth, Ashabuk Kahfi, dan lain-lain.
c.Kisah peristiwa dan kejadian di zaman Rasulullah Saw. 
Contoh:kisah Perang Badar, Perang Uhud, Perang Hunain, Perang Tabuk, dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. 
C.Tujuan Qashash Al-Qur’an
Kisah-kisah di dalam Al-Qur’an (qashash) semata-mata hanya untuk sekedar mewujudkan maksud dan tujuan keagamaan, menceritakan seluruh peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Namun dari tujuan-tujuan tersebut, Qashash Al-Qur’an memiliki tujuan utama yakni untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-Qur’an  benar-benar merupakan penjelasan yang mencakup segala sesuatu yang mengatur pada petunjuk berdasarkan pengetahuan dan kekuasaan Tuhan secara menyeluruh.  Maka tujuan-tujuan tersebut dirinci sebagai berikut:
1.Menetapkan adanya wahyu dan kerasulan. Dalam Al-Qur’an tujuan ini diterangkan dengan jelas diantara dalam Q.S Yusuf (12): 2-3 dan Q.S Al-Qashash (28): 3.
2.Menerangkan bahwa agama semuanya dari Allah, dari masa Nabi Nuh As. sampai dengan Nabi Muhammad Saw. bahwa kaum muslimin semuanya merupakan satu umat, bahwa Allah Yang Maha Esa adalah Tuhan bagi semuanya.
3.Menerangkan bahwa cara yang ditempuh oleh nabi-nabi dalam berdakwah itu satu dan sambutan kaum mereka terhadap dakwahnya itu juga serupa.
4.Menerangkan dasar yang sama antara agama yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. dengan Nabi Ibrahim as. secara khusus dengan agama-agama bangsa Israel pada umumnya dan menerangkan bahwa hubungan itu lebih erat daripada hubungan yang umum antara semua agama. Keterangan ini berulang-ulang disebutkan dalam cerita Nabi Ibrahim as. Nabi Musa as. dan Nabi Isa. 

D.Faedah Mempelajari Qashash Al-Qur’an
Adanya beberapa kisah dalam Al-Qur’an membawa banyak faedah yang penting, diantaranya sebagai berikut:
1.Menjelaskan prinsip dakwah kepada agama Allah dan keterangan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh masing-masing Nabi atau Rasul. Contohnya dalam Q.S Al-Anbiya: 25, yang berarti dan kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melaikan Kami wahyukan kepadanya: “bahwasannya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
2.Untuk memperlihatkan kemukjizatan Al-Qur’an dan kebenaran Rasulullah di dalam dakwah dan pemberitaannya mengenai umat-umat yang dahulu ataupun keterangan-keterangan baliau yang lain.
3.Menunjukkan kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran kisah-kisahnya, karena segala yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an adalah benar.
4.Menanamkan pendidikan akhlakul karimah dan mempraktikkannya, karena kisah-kisah yang baik itu dapat meresap dalam hati nurani dengan mudah dan baik, serta mendidik untuk meneladani yang baik dan menghindari yang jelek. 
5.Mengabadikan usaha-usaha para Nabi dan peringatan bahwa Nabi terdahulu adalah benar.
6.Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad Saw. dalam dakwah-dakwahnya, dengan tepat beliau menerangkan keadaan umat-umat terdahulu. 


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qashash Al-Qur’an adalah ilmu Al-qur’an yang membahas tentang kisah-kisah umat dan Nabi terdahulu serta peristiwa yang terjadi semasa Al-Qur’an diturunkan. Faedah ilmu ini diantaranya menjelaskan dasar-dasar dakwah yang disampaikan para Nabi, sebagai penguat hati seorang muslim, dan menarik perhatian pendengarnya. Adapun macam-macam Qashash Al-Qur’an ada 2 macam, yaitu dilihat dari segi waktu dan dari segi materi.Tujuan Qashash adalah untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-Qur’an benar-benar merupakan penjelasan yang mencakup segala sesuatu yang mengatur dan petunjuk berdasarkan pengetahuan dan kekuasaan Tuhan secara menyeluruh.

•Saran
Masih banyak kesalahan penulisan dari kelompok kami, karena kami manusia yang tempatnya salah dan dosa. Dan kami juga butuh saran atau kritik yang sifatnya membangun agar bias menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ahihab, M. Quraish. Tafsir al Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an.Jilid 6. Jakarta: Lentera Hati. 2002.
Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an. Cet. I. Surabaya: CV. Dunia Ilmu. 1998.
Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an. Cet. XI. Surabaya: CV. Dunia Ilmu. 2013.
Http://abumuslimalbugisy.blogspot.com/2009/06/qashash-al-quran.html.
Luwes.Al-Munjid Fi Al-Lughah. Bairut: Dar Al Masyriq. 1998.
Syadali, Ahmad, dkk. Ulumul Qur’an. Cet. II. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2000.
Tim Penyususun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi ke-III. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.

Belum ada Komentar untuk "Contoh Makalah Qashash Al Qur'an 2"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel