Resensi Buku Layar Terkembang

Kisah Perjuangan Wanita dengan Percintaan yang Dramatis

Identitas buku :
Judul buku : Layar Terkembang
Penulis             : Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun terbit : 2001 (pertama kali terbit pada tahun 1936)
Kota terbit :
Tebal buku : 166 halaman

Novel ini mengisahkan perjuangan wanita Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Dan merupakan kisah percintaan yang dramatis. Roman ini termasuk novel modern disaat sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam pemikiran lama (1936). Novel ini banyak memperkenalkan masalah wanita Indonesia dengan campuran  budaya baru menuju pemikiran modern. Didalamnya juga banyak memperkenalkan masalah-masalah baru tentang campuran kebudayaan antara barat dan timur.
Tuti dan Maria adalah kakak beradik, anak dari Raden Wiriaatmaja, mantan wedana di daerah Banten. Walaupun mereka adalah kakak beradik, tetapi watak mereka sangat berbeda. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di antara  mereka, muncullah Yusuf, anak dari Demang Munaf di Matapura, Sumatra Selatan. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Pada saat itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di toko akuarium di Pasar Ikan, antara  Maria dan Yusuf  timbul perasaan saling suka. Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan  adiknya dengan Yusuf,  juga berkeinginan untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda yang baik hati, lemah lembut, dan penuh kasih sayang.  Namun,  karena Supomo bukan  lelaki  idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan  melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan keinginannya memiliki seorang kekasih. Setelah melalui beberapa tahap untuk lebih dekat, saling memahami dan mengenal, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi, ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit. Penyakit yang diderita Maria parah, yaitu malaria dan TBC, sehingga ia harus dirawat di Sanatorium Pacet, rumah sakit khusus penderita penyakit TBC wanita, Sindanglaya Jawa Barat. Tidak lama kemudian,  Maria menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum Maria meninggal, ia berpesan agar Tuti bersedia menerima Yusuf sebagai suaminya. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Setelah itu, Tuti dan Yusuf  menikah dan hidup bahagia selamanya. 
Secara keseluruhan  isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap manusia pasti akan mempunyai pasangan hidup dalam suka maupun duka. Sayangnya novel yang pertama kali terbit tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya tidak jauh dari realita kehidupan kita. Bahasa yang dipakai adalah Melayu, sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Susunan kalimatnya tidak efektif, sehingga membuat pembaca bingung ketika membacanya.
Nama : Aisyah Prida Laily
Kelas : 9E
Absen : 017

Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku Layar Terkembang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel