Contoh Makalah ILMU QASHASHUL QUR’AN
19.45
Tambah Komentar
MAKALAH INDIVIDU
ILMU QASHASHUL QUR’AN
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
’’Ulumul Qur’an’’
Dosen Pengampu:Dra.Nurul Hanani,M.hI
Disusun Oleh:
Nama:Rizky Aulia Syafitri
NIM:931305914
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN )
KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puja dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat,hidayah,serta inayah-Nya,makalah ini dapat terselesaikan guna tugas individual yang berjudul’’Qashashul Qur’an’’ di semester satu ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini,penulis telah banyak mendapat bantuan dan banyak masukan dari beberapa pihak.Oleh karena itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1). Ibu Dra.Nurul Hanani yang telah membimbing dan memberikan tugas makalah ini sehingga pengetahuan penulis makin bertambah dan dapat bermanfaat kelak di kemudian hari.
2). Teman-teman yang telah membantu memberikan dorongan motivasi,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin luput dari kesalahan,dan jauh dari kesempurnaan.Dalam hal ini,penulis membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah tersebut agar dapat bermanfaat juga bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb,
Kediri,05 November 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….....iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………........…………………1
B. Rumusan Masalah…………….................…………...……2
BAB II : PEMBAHASAN
A.Pengertian Qashashul Qur’an………………………….......3
B.Macam-macam Kisah dalam Al-Qur’an…….......….………3
C.Faedah-faedah kisah-kisah dalamAl-Qur’an ....................4
D.Pengulangan Kisah dan hikmahnya….............................5
E.Ibrah penggunaan nama dan dan Gelar Tokoh dalam Kisah…...................................................................……….6
BAB III : PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk di dunia ini pasti memiliki kisah masing- masing. Namun,ada kalanya manusia sebagai makhluk Tuhan itu memiliki rasa ketertarikan terhadap suatu kisah berita-berita Bangsa terdahulu karena terselip pesan-pesan dan pelajaran yang tertuang di dalamnya dan menimbulkan kesan peristiwa tersebut ke dalam hati.Di dalam suatu kisah juga harus ada relasi dengan realita kehidupan,karena jika tidak adanya variasi tersebut maka tidak dapat menarik perhatian,tidak adanya rasa ingin tahu dan penuh kerinduan bagi seseorang.Oleh karena itu,Al-Qur’an sebagai makhluk Tuhan juga telah menginspirasikan kepada diri kita mengenai hal-hal tersebut berupa kisah yang benar dan dibuktikan dalam uslub arabi yang jelas digambarkan di dalamnya dalam bentuk yang paling tinggi yaitu berupa Ilmu yang bernama Ilmu Qashashul Qur’an yang akan penulis bahas pada bab ini.
B.Rumusan Masalah
1)Apa pengertian Qashashul Qur’an?
2)Apa saja macam-macam kisah dalam Al-Qur’an?
3)Apa saja faedah kisah-kisah dalam Al-Qur’an bagi kaum muslimin?
4)Apakah hikmah dari pengulangan sebuah kisah di dalam Al-Qur’an?
5)Bagaimana ibrah penggunaan nama,tokoh,dan gelar dalam ilmu Qashashul Qur’an?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Qashashul Qur’an
Menurut Bahasa,Qashash berarti kisah,cerita,berita yang berurutan atau suatu keadaan.
Qashashul Qur’an adalah kisah-kisah dalam Al-Qur’an tentang para Nabi dan Rosul mereka,serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,masa kini dan masa yang akan datang.
B.Macam-Macam Kisah Dalam Al-Qur’an.
Kisah dalam Al-Qur’an ada 3 macam,yaitu:
1.Kisah Nabi-nabi(Qashashul Anbiya’).Al Qur’an mengandung cerita tentang dakwah para Nabi dan mu’jizat-mu’jizat para Rosul dan sikap umat-umat yang menentang,serta marhalah-marhalah dakwah dan perkembangan-perkembangannya,di samping menerangkan akibat-akibat yang dihadapi para mukmin dan golongan-golongan yang mendustakan,seperti kisah Nabi Nuh,Ibrahim,Musa,Harun,Isa,Muhammad S.A.W dan lain-lain.
2.Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan orang-orang yang tidak dapat dipastikan kenabiannya,seperti kisah orang-orang yang pergi dari kampung halamannya,yang beribu-ribu jumlahnya karena takut mati dan seperti kisah Thalut dan Jalut,dua putra Adam,Ashabhul Kahfi,Zulkarnaen,Qarun,dan Ashabbus Sabti, Maryam,Ashabbul Ukhdud,Ashabbul Fil dan lain-lain.
3.Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Rosulullah S.A.W,seperti peperangan Badar,dan Uhud yang diterangkan di dalam surat Ali-Imran
,peperangan Hunain dan Tabuk yang diterangkan di dalam Surat At-Taubah,peperangan Ahzab yang diterangkan dalam Surat Al-Ahzab yang diterangkan dan hijrah serta Isra’ dan lain-lain.
C.Faedah kisah-kisah dalam Al-Qur’an bagi kaum muslimin
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an memiliki banyak faedah,yaitu:
1.Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Alllah dan menjelaskan pokok-pokok syari’ah yang dibawa oleh para Nabi:
‘’Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya,bahwa tidak ada Tuhan selain Aku,maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku .’’ (Al-Anbiya’(21):25).
2.Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah,memperkuat kepercayaan umat mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
‘’Dan semua kisah rasul-rasul yang kami ceritakan kepadamu adalah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu;dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.’’ (Hud(11):120).
3.Membenarkan para Nabi terdahulu,menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.
4.Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.
5.Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan dan menentang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu sendiri diubah dan diganti.Misalnya firman Allah:
‘’Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’kub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan.Katakanlah: (Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum Taurat),maka bawalah Taurat itu,lalu bacalah ia jika kamu orang-orang yang benar.’’(Ali Imran(3):93) .
Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa.Firman Allah:
‘’Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.’’(Yusuf(12):111).
D.Hikmah Pengulangan Sebuah Kisah di dalam Al-Qur’an:
Qur’an banyak mengandung kisah yang diungkapkan berulang-ulang di berbagai
Tempat.Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam Qur’an dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda.Di satu tempat ada bagian-bagian yang didahulukan,sedang di tempat lain diakhirkan.Demikian pula terkadang dikemukakan secara ringkas dan kadang-kadang secara panjang lebar,dan sebagainya.Di antara hikmahnya adalah :
1.Menjelaskan ke-balaghah-an Qur’an dalam tingkat paling tinggi.Sebaba di antara keistimewaan balaghah adalah mengungkapkan sebuah makna dalam berbagai macam bentuk yang berbeda.Dan kisah yang berulang itu dikemukakan di setiap tempat dengan uslub yang berbeda satu dengan yang lain serta dituangkan dalam pola yang berlainan oula,sehingga tidak membuat orang merasa bosan karenanya,bahkan dapat menambah ke dalam jiwanya makna-makna baru yang tidak didapatkan di saat membacanya di tempat yang lain.
2.Menunjukksn kehebatan mu’jizat Qur’an.Sebab mengemukakan sesuatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah tu bentuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab,merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa Qur’an itu datang dari Allah.
3.Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa.Hal ini karena pengulangan merupakan salah satu cara pengukuhan dan indikasi betapa besarnya perhatian.Misalnya kisah Musa dengan Fir’aun.Kisah ini mmenggambarkan secara sempurna pergulatan sengit antara kebenaran dengan kebatilan.Dan sekalipun kisah itu sering diulang-ulang,tetapi pengulangannya tidak pernah terjadi dalam sebuah surah.
4.Perbedaan tujuan yang karenanya kisah itu diungkapkan.Maka, sebagian dari makna-maknanya diterangkan di satu tempat,karena hanya itulah yang diperlukan,sedang makna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang lain,sesuai dengan tuntutan keadaan.
E.Ibrah Penggunaan Nama dan Gelar Tokoh Dalam Kisah :
Sebagaimana dijelaskan di atas,kisah-kisah dalam Al-Qur’an menyingkap beberapa peristiwa baik yang telah terjadi sebelum Al-Qur’an diturunkan,terjadi bersamaan dengan turunnya Al –Qur’an ataupun peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
Dalam suatu kisah,paling tidak ada empat hal yang terdapat di dalamnya.Empat hal tersebut yaitu :Jenis peristiwa itu sendiri,pelaku peristiwa,tempat peristiwa dan waktu peristiwa.Keempat hal tersebut akan selalu berkaitan dan menyatu dalam setiap peristiwa.Namun,kita perlu menyayangkan terkadang di antara kita dalam memahami ayat-ayat Qur’an kaitannya dengan kisah suatu peristiwa hanya menekan pada jenis peristiwa,mengabaikan waktu kejadian dan pelaku peristiwa sehingga kurang dapat menyentuh maksud dan tujuan apa yang dikehendaki dalam Al-Qur’an.
Mereka menggunakan berbagai dalil untuk memperkuat pendapatnya.Dan kaidah ini menjadi pegangan jumhur ulama ,terutama mereka dari golongan Ushuliyah.Adapun di antara ayat Al-Qur’an yang dijadikan pegangan antara lain :ayat zihar dalam QS.Al-Mujadalah : 2 yang berbunyi:
Artinya:’’Orang-Orang yang menzihar (menganggap) isteri sebagai ibunya,isterinya di antara kamu ,padahal isteri mereka itu bukan ibunya.Ibu-ibu mereka tidak lain adalah wanita yang melahirkan mereka.Dan sesungguhnya mereka benar-benar mengucapkan perkataan yang munkar dan dusta..Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.’’
Ayat di atas turun sehubungan dengan peristiwa atau kasus Shalamah bin Shakhr,tetapi hukumnya tidak hanya pada Salamah bin Shakhr,berlaku untuk umum.
Kedua,pendapat bahwa ibrah (pesan) itu hanya terbatas bagi tokoh pelakunya saja.Mereka mengambil kaidah sebagai berikut:
Artinya:’’Hukum yang dikandung oleh sesuatu ayat berlaku terbatas untuk tokoh yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut.Bukan untuk umumnya lafadz.’’
Misalnya pada ayat 188 Surat Ali Imran yang berbunyi:
7
Artinya:’’Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang bergembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka sukai supaya dipuji terhadap apa yang belum mereka kerjakan.’’
Ayat di atas tidak ditujukan untuk masyarakat umum,tetapi hanya terbatas bagi kaum ahli kitab.Demikianlah dipersepsikan dari Ibnu Abbas.
BAB III
PENUTUP
A.KesimpulanQashashul Qur’an adalah kisah-kisah yang terjadi pada Nabi dan Rosul serta peristiwa yang terjadi di masa lampau,kini,dan yang akan datang.kisah ada 3,yaitu kisah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi, orang-orang yang tidak dapat dipastikan kenabiannya,kisah yang berpautan dengan peristiwa di masa rasulullah.Faedah Qashashul Qur’an terdapat dalam QS. Yusuf(12):111,Ali Imran (3): 93,dan Hud(11):120.Hikmah pengulangan kisah diantaranya adalah menunjukkan kehebatan mu’jizat al-qur‘an dan menunjukkan kebalaghahan al-qur’an dalam tingkat yang paling tinggi.ibrah penggunaan nama,gelar dan tokoh salah satunya ada di dalam surat Ali Imran:188.
DAFTAR PUSTAKA
Syadali,Ahmad.dkk.2000. Ulumul Qur’an II Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK,Bandung : Pustaka Setia
Teungku Hasbi As Shiddieqy,Muhammad.2002. Ilmu-ilmu Al Qur’an,Semarang:Pustaka Rizky Putra
Al-Qattan,Manna’ Khalil.2012.Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,Bogor:Litera Antar Nusa
9
Belum ada Komentar untuk "Contoh Makalah ILMU QASHASHUL QUR’AN"
Posting Komentar