Contoh Makalah Wajah dan Suara Rasul saat Mengajar
06.44
Tambah Komentar
Wajah dan Suara Rasul saat mengajar
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas
Mata Kuliah “ Hadist 3 ( Tarbawy )”
Dosen Pengampu :
M. Mu’tashim Billah, MA
Di susun oleh :
M. Dian Zaynul Fata N. : 932100511
Binti Nur Afifah : 932100911
Tri Maulana Habibi :
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2014
A. Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila dan religi. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila dan religi harus dikembangkan secara seimbang, selaras dan serasi. Perlu disadari, bahwa manusia hanya mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
Untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. "Hewan" juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka akan mendidik anak-anaknya. Begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Salah satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah pendidikan. Dalam Hadits sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting. Jika Hadits dikaji lebih mendalam, maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu.
B. Hadits Dan Terjemah
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنه كَانَ كَلاَمُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَلاَمًا فَصْلاً يَفْهَمُهُ كُلُّ مَنْ يَسْمَعُهُ (رواه ابودود)
Artinya:
“Dituturkan dari Aisyah r.a. Perkataan rasulullah Saw adalah perkataan yang sangat jelas. Sehingga setiap orang yang mendengar dapat memahaminya.”
وعن العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم:مو عظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون (رواه ترمذي)
Artinya:
“Dari I’rbad bin Sariyah RA ia berkata: Rasulullah SAW memberikan nasehat (pengarahan) pada kami, dan hentikan bergerak hingga keluar air mata kami karenanya”. (H.R. Tirmidzi )
أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، قَالَ: قَالَ رَجُلٌ لِلْبَرَاءِ: كَانَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ السَّيْفِ؟ قَالَ: «لَا، وَلَكِنْ مِثْلَ الْقَمَرِ»
Artinya :
“'imron bin musa bin mujasi' memberi kabar, bercerita 'utsman bin abi syaibah, bercerita fadl bin dukain, zuhair dari abi ishaq, Berkata : Seorang lelaki bertanya kepada Albarra’ bin Azib ra : “Apakah wajah Rasul saw seperti pedang ?” , maka menjawablah Albarra’ bin Azib ra : “Tidak, tapi bahkan wajah beliau bagai Bulan Purnama.”
C. Ma’na Mufrodad
كَلاَمًا = perkataan
يَسْمَعُهُ Orang yang mendengar =
مو عظة Nasehat =
ذرفت Bergerak ( Mengalir )=
كُلُّ مَنSetiap Orang =
مِثْلَSeperti =
السَّيْفِPedang =
D. Seting History
Setelah diteliti penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadist ini.
E. Analisa Hadits
Melihat dari periwayat hadits di atas bisa di katakan hadits tersebut Shohih, karena matannya tidak mengandung ‘illat maupun syadz, tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan juga diriwayatkan oleh seorang perawi yang tsiqah. Dan apabila diteliti melalui skema sanad maupun kritik sanad dapat disimpulkan bahwa sanadnya muttasil karena jarak antara rawi tidak lebih dari 58 tahun.
F. Pemahaman Hadits
Pada saat Rasul mengajar wajah beliau tidak terlihat murung dan memperlihatkan wajah yang bahagia dan suara beliau tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, Diriwayatkan oleh Jabir bin samurah ra : “wajah beliau saw bagaikan Matahari dan Bulan
Rasulullah berbicara kepada orang lain sesuai dengan kadar intelektual mereka. Suatu pembicaraan yang tidak dapat dipersepsi oleh akal pendengar, terkadang justru menjadikan fitnah. Sehingga yang terjadi tidaklah seperti yang dikehendaki . Rasulullah benar-benar berbicara kepada mereka yang hadir dengan bahasa yang dapat mereka tangkap pengertiannya. Sehingga seorang arab pedalaman dengan kekerasan karakternya mampu memahami. Demikian juga dengan lingkungan arab kota lebih dapat memahaminya. Disamping itu juga beliau memperhatikan daya tangkap, kecerdasan dan kemapuan alami maupun hasil latihan mereka dalam berpikir. Kepada orang yang cerdas beliau cukup memberikan isyarat
Untuk menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan dalam mengajar para sahabatnya, Rosulullah SAW menggunakan bermacam-macam metode. Hal itu dilakukan untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa. Di antara metode yang diterapkan Rosulullah adalah :
1.Metode ceramah, Metode ceramah ini masih tetap dipergunakan dalam berbagai proses belajar yang berlangsung baik dalam lingkungan formal maupun non formal. Metode ceramah ini dianggap yang paling sederhana, namun demikian dari segi pemberdayagunaan masih cuup potensial dalam ranga meningkatkan pengetahuan dan kemampuan daya pikir dan usaha-usaha yang menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku manusia.
2.Metode dialog, misalnya dialog anatara Rosulullah dengan Mu’adz ibnu Jabal ketika Mu’adz akan diutus sebagai kadi di negeri Yaman.
3.Metode diskusi atau tanya jawab, sering sahabat bertanya kepada Rosulullah tentang suatu hukum, dan Rosulullah menjawabnya.
4.Metode diskusi, misaalnya antara Rosulullah dan para sahabatnya tentang hukuman yang akan diberikan kepada tawanan perang Badar.
5.Metode demonstrasi, misalnya hadis Rosulullah “ Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku sembahyang “
6.Metode aksprimen, metode sosiodrama, dan bermain peranan
G. Kesimpulan
Pada saat Rasul mengajar wajah beliau tidak terlihat murung dan memperlihatkan wajah yang bahagia dan suara beliau tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, Diriwayatkan oleh Jabir bin samurah ra : “wajah beliau saw bagaikan Matahari dan Bulan.
Pada saat mengajr rasul menggunakan metode antara lain :
1.Metode ceramah
2.Metode dialog, misalnya dialog anatara Rosulullah dengan Mu’adz ibnu Jabal ketika Mu’adz akan diutus sebagai kadi di negeri Yaman.
3.Metode diskusi atau tanya jawab, sering sahabat bertanya kepada Rosulullah tentang suatu hukum, dan Rosulullah menjawabnya.
4.Metode diskusi, misaalnya antara Rosulullah dan para sahabatnya tentang hukuman yang akan diberikan kepada tawanan perang Badar.
5.Metode demonstrasi, misalnya hadis Rosulullah “ Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku sembahyang “
6.Metode aksprimen, metode sosiodrama, dan bermain peranan
H. Daftar Pustaka
Arifin, Muzayyin. Kapita pendidikan Islam. Jakarta: Bumi aksara, 2007.
Aziz, Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Faiz Al Math, Muhammad. 1100 Hadits Terpilih. Jakarta: Gema Insani, 1999.
Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Al-Nawawi Al- Dimasyqi. Riyadhus Shalihin. Bandung : Mizan Media Utama, 2011.
Munawir, Ahmad warson. Kamus Al Munawwir. Surabaya : Pustaka Progresif,1997.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Shahih Ibn Hibban hadits no.6287 Maktabah Syamila
Shahih Muslim hadits no.2344 Maktabah Syamila
Tafsir, Ahmad.Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam.Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Makalah Wajah dan Suara Rasul saat Mengajar"
Posting Komentar